Ke-13 nilai kebajikan yang ia tulis itu ialah:
1. Kesederhanaan: Tidak makan dan minum secara berlebihan.
2. Diam: Tidak banyak berbicara kecuali hal-hal yang mungkin berguna bagi orang lain atau diri sendiri. Menghindari percakapan yang tidak perlu.
3. Teratur: Letakkan barang-barang Anda pada tempatnya masing-masing. Aturlah waktu kerja Anda sesuai yang telah ditetapkan.
4. Teguhkan hati: Tetapkan hati untuk melakukan apa yang memang seharusnya Anda lakukan. Lakukan tanpa melupakan apa yang sudah Anda tetapkan.
5. Cermat/ hemat : Jangan memboroskan uang yang tidak ada gunanya bagi diri sendiri atau orang lain.
6. Rajin: tidak menyia-nyiakan waktu. Isilah waktu Anda dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Jangan lakukan hal-hal yang tidak berguna.
7. Tulus: Jangan memakai tipu daya yang menyakitkan orang lain. Berpikirlah secara murni dan adil; dan, jika Anda berbicara, berbicara sepatutnya dan sebenarnya.
8. Adil: Jangan menyalahi orang lain, dengan cara menyakitinya atau abaikan keuntungan Anda.
9. Sikap moderat: Hindari sifat yang berlebih-lebihan. Sedapat mungkin menahan amarah karena perasaan yang teluka, anggaplah itu sudah sepantasnya.
10. Kebersihan: Harus senantiasa menjaga kebersihan badan, pakaian, atau tempat tinggal.
11. Kesucian: Janganlah melakukan persetubuhan kecuali untuk kesehatan atau keturunan; terlebih jangan karena adanya kebosanan, kelemahan atau sakit hati atau demi kedamaian atau reputasi orang lain.
12. Kedamaian: Tidak merasa terganggu oleh hal-hal sepele, atau kejadian-kejadian umum yang tidak disengaja atau yang tidak dapat dielakkan.
13. Kerendahan hati: Tirulah Yesus dan Socrates.
Rencana Benjamin Franklin sangat tertata dengan cermat sehingga ia dapat memusatkan pikiran pada satu sifat kebajikan setiap minggunya. Karena semuanya ada 13 nilai kebajikan, sehingga ia memerlukan 13 minggu untuk menyelesaikan semua nilai kebajikan itu. Pada akhir minggu yang ke-13 ia akan memulainya kembali dari awal permulaan. Cara ini berhasil sehingga ia mampu mengikuti setiap kebajikan itu sebanyak empat kali dalam setahun.
Pada awal permulaan rencana ini, grafiknya penuh dengan titik-titik yang ia letakkan di bawah dari masing-masing hari di mana ia gagal mencapai tujuannya dalam berperilaku. Seiring dengan berjalannya waktu, bagaimanapun juga,
Menurut filsafat tradisional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar