Selasa, 19 Januari 2010

Dengan Teguh Menjaga Keluhuran Nurani

300 tahun yang lalu seorang ahli bangunan Kristo Rhein mendapatkan order rancang bangun aula pemerintahan kota Manchester, Inggris. Ia menggunakan pengetahuan ilmu statis dan berdasarkan praktek selama ber-tahun-tahun dengan canggihnya telah merancang hanya dengan sebuah pilar mampu menyangga dek plafon aula tersebut. satu tahun kemudian, otoritas pemerintahan kota sewaktu melakukan inspeksi lapangan, memprotes bahwa penggunaan satu buah pilar untuk menyangga dek plafon sangat membahayakan, meminta Rhein menambahkan lagi beberapa pilar/ kolom.

Rhein dengan percaya diri menyatakan hanya 1 buah pilar sudah cukup menjamin keamanan aula tersebut, akan tetapi "kekakuan"nya telah membuat marah pejabat pemerintah kota, karena itu nyaris diajukan ke pengadilan. Pada saat iu ia menghadapi pilihan yang serba salah; jikalau mempertahankan ide awal, pejabat pemerintah kota pasti akan cari orang lain lagi untuk merevisi rancangannya; jikalau berkompromi dengan pejabat tersebut dan merevisi sendiri rancangannya, hal ini juga melanggar prinsipnya sebagai manusia.

Demi mempertahankan prinsip Nuraninya, ia dengan serius mempertimbangkan cukup lama, kemudian dengan cerdik melakukan keputusan sebagai berikut; menambah 4 buah pilar di aula tersebut, namun pilar-pilar itu tidak bersentuhan langsung dengan plafon, ditilik dari tampak luarnya orang orang awam tak akan mampu mengenali bahwa ke-4 pilang itu hanya sebagai pajangan belaka.

Rahasia tersebut selama 300tahun tidak diketahui orang. Hingga beberapa tahun lalu sewaktu pemerintah kota mempersiapkan renovasi plafon aula tersebut, baru menemukan 4 pilar yang berlebihan tersebut. Sesudah berita ini tersiar luas, para pakar bangunan dari berbagai Negara dunia dan para pelancong pada ingin menyaksikannya, aula pemerintahan kota tersebut, sejak itu telah menjadi situs pariwisata yang terbuka untuk umum.

Orang mengagumi keteguhan hati Rhein dalam menghadapi halangan besar, tetap senantiasa menjaga prinsip.

Kesimpulan; Walau menemui seberapa besar tekanan, jika selalu menjaga keluhuran Nurani, itulah sikap (Attitude) yang Agung.

(Epoch Times)

Senin, 18 Januari 2010

Bicara dengan bahasa Hati

Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh Cinta.
Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang

Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketukusan
Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan

Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran.

Bicaralah dengan bahasa Hati maka akan sampai ke Hati pula.

TTM
Jan'10